Ada yang dapat saya bantu....?

Tourism

Senin, 21 Januari 2013

P e m p e k

Pempek

 
Pempek atau empek-empek adalah makanan khas asli Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Hampir disetiap sudut kota dan kabupaten di Sumatera Selatan bahkan di Indonesia maupun mancanegara, banyak menjajakan pempek, baik di dalam toko atau warung pempek maupun dengan cara berkeliling.
 
Sajian dan cara menikmati pempek diiringi dengan kuah atau saus yang berwarna coklat kehitam-hitaman yang disebut cuka atau “cuko” dalam bahasa Palembang. Cuko terbuat dari air dengan racikan gula merah, cabe rawit yang ditumbuk, asam, bawang putih dan garam yang didihkan. Bagi “wong kito” sebutan untuk orang/ masyarakat Palembang cuko lebih enak dan nikmat rasanya bila dalam keadaan pedas, bahkan rasa pedasnya itu, justru menjadikan nafsu makan pempek semakin tinggi. Namun karena pempek ini bukan saja dinikmati dan disenangi oleh orang Palembang saja, maka kini cuko dibuat tidak selalu dalam keaadan pedas, bahkan manispun ada (tidak pedas). Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya penggemar pempek yang bukan dari wong kito (orang Palembang) saja, namun sudah merambah segala kalangan masyarakat di nusantara maupun mancanegara, baik di segala usia dan di segala strata sosial.
 
Selain cuko yang pedas, bagi sebagian wong kito, menikmati pempek lebih nikmatnya lagi bila cuko di-ighup atau dikenal dengan mengighup cuko (menghirup/ minum sedikit-sedikit) menggunakan mangkok cuko, yang pempeknya di-cocol (dicelup) kedalam mangkok yang berisi cuko tersebut.

Dalam menikmatinya sajian pempek ada yang dihidangkan dan dinikmati masih dalam keadaan belum digoreng (direbus/ dikukus) dan ada yang sudah digoreng, tergantung dari keinginan kita yang akan mengkonsumsinya.

Pempek dibuat dengan berbagai macam sajian, yang terkenal oleh kebanyakan orang adalah pempek kapal selam, yaitu jenis pempek yang cukup besar dengan telur yang dibungkus dengan adonan pempek yang digoreng di atas kuali dalam minyak panas. Umumnya, penyajiannya di dalam piring ditaburi udang halus dan rajangan timun. Bagi sebagian orang, lebih nikmat bila dikonsumsi masih dalam keadaan hangat.

Selain pempek kapal selam, yang bentuknyapun hampir sama, namun lebih kecil ukurannya yaitu pempek telor. Tampilannya sama seperti pempek kapal selam namun lebih kecil ukurannya dengan men-cocol-nya di dalam mangkok berisi cuko.

Ada lagi pempek yang lain, yaitu pempek lenjer. Dinamakan lenjer karena bentuknya bulat panjang. Pempek lenjer ini ada yang berukuran kecil dan besar. Yang berukuran kecil dinikmati dengan cara men-cocol-nya di dalam cuko, sedangkan yang besar dipotong-potong terlebih dahulu kemudian dinikmati dengan men-cocol-nya di dalam cuko. Sajian hidangannya direbus maupun digoreng.

Selain itu, ada juga pempek adaan atau pempek bulat. Pempek ini berbentuk bulat kecil dengan kisaran diameter 3 – 4 cm. Dinikmatinya dengan cara digoreng terlebih dahulu kemudian di makan dengan men-cocol-nya di mangkok yang berisi cuko.

Pempek kulit juga salah satu pempek yang banyak dinikmati bagi sebagian penggemar pempek. Dinamakan pempek kulit, karena bahan bakunya juga selain dari ikan (dagingnya) juga menggunakan kulit ikan yang di buat sebagai adonan pempek. Sajian pempek kulit ini dihidangkan dalam keadaan sudah digoreng yang dinikmati dengan cara men-cocol-nya kedalam cuko.

Dari sajian pempek yang sering dihidangkan di atas meja, ada juga pempek pistel yaitu pempek yang isinya irisan kates/ pepaya muda yang sudah ditumis menggunakan racikan bumbu. Ntah kenapa pempek ini disebut pistel, tapi dugaan saya apa mungkin ya karena bentuknya ini seperti pastel, makanan khas Indonesia yang berbentuk setengah lingkaran yang pinggirnya berulir. Hal serupa dari bentuknyapun, pempek pistel ini berbentuk setengah lingkaran dan pinggir/ tengahnyapun berulir/ bergerigi, namun isinya berbeda dengan pastel, yang ini berisi tumisan irisan kates/ pepaya muda yang sudah dibumbui. Cara menikmatinya pun sama seperti pada umumnya pempek, yaitu dengan men-cocol-nya ke dalam cuko. Pempek ini disajikan dan dinikmati dalam keadaan sudah digoreng.

Pempek tahu, pempek ini disebut sebagai pempek tahu karena pempek tersebut berisi tahu, atau sepotong tahu berbentuk segitiga yang dibungkus dengan adonan pempek kemudian digoreng. Cara menikmatinya, sama seperti pempek pada umumnya, yaitu pempek tahu di cocol/ dicelup-celupkan ke dalam cuko sambil mengighup-ngighup (menghirup sedikit-sedikit).

Masih banyak lagi rupa dari pempek makanan khas asli Palembang ini, selain yang tersebut di atas, ada pempek keriting, atau sebagian orang menyebutnya pempek kerupuk. Pempek ini disebut sebagai pempek keriting, karena bentuknya seperti mie yang ditumpuk keriting menggumpal, atau dikatakan sebagai pempek kerupuk karena bentuknyapun seperti kerupuk keriting namun kecil. Pempek ini disajikan dan di konsumsi dalam keadaan telah dikukus, tidak digoreng dan dinikmati dengan cara men-cocol-nya serta mengighup cuko.
Selain itu, bagi penggemar pempek masih dapat menjumpai dan menikmati pempek selain yang disebutkan tadi yaitu pempek tunu. Pempek ini sering juga disebut pempek bakar. ”Tunu” dalam bahasa Palembang adalah bakar, sehingga bisa jadi pempek tunu ini dikenal karena pempeknya dibakar. Menikmati pempek tunu ini berbeda seperti pada umumnya makan pempek yang menggunakan cuko, tapi ini tidak menggunakan cuko, melainkan pempeknya dibelah dan diisi sejenis racikan bumbu menyerupai sambal dengan rasa yang khas yaitu pedas-pedas manis.

Semakin beragamnya bentuk dan sajian pempek, namun masih banyak kreasi pempek yang dapat ditemukan di kota asalnya, yaitu Palembang, seperti pempek lenggang. Ntah kenapa namanya lenggang, tapi dibenak saya apa kita makan bisa sambil melenggang ya... hehehe... just kidding coy... :) :) Pempek lenggang ini di kota asalnya ada dua jenis, yaitu pempek lenggang goreng dan pempek lenggang tunu. Pempek lenggang goreng dibuat dari irisan/ potongan pempek yang digoreng menggunakan telur yang disajikan menyerupai telur dadar. Menikmatinya didalam piring yang direndamkan kedalam cuko dengan ditaburi udang halus dan rajangan/ irisan timun. Sedangkan pempek lenggang tunu, yaitu pempek dengan adonan telur yang dibakar menggunakan wadah/ tempat yang terbuat dari daun pisang yang dibuat secara khusus sebagai wadah atau alas pembakarannya. Penyajiannya diiringi dengan cuko dan diatas pempek lenggang tunu ditaburi udang halus dan rajangan timun. Bagi yang suka, lebih nikmat di makan dengan merendamkan pempek lenggang tunu ini dalam keadaan hangat-hangat di dalam cuko yang pedas.

Pempek dos merupakan pempek yang cukup terjangkau di kalangan masyarakat, karena pada umumnya pempek ini tidak menggunakan ikan. Karena tidak menggunakan ikan, pada umumnya harganyapun relatif murah dibandingkan pempek yang menggunakan ikan. Ntah dari mana asal kata “dos” itu sebenarnya, namun ketika kita menggorengnya di dalam minyak yang panas, adonan pempek ini akan mengembang dan akan menimbulkan suara seperti suara meledak “dos”. (alf)

Leo
--------------------------------------------b e r s a m b u n g---------------------------------------------
Ditulis berdasarkan pengalaman sendiri sebagai penikmat pempek...
by Leofaragusta.

Oh ya... jangan lupa masih ada satu jenis pempek lagi yang belum ditulis disini... dan masih ada turunan lainnya dari pempek...

Apa dan bagaimana sejarah pempek..?

Ikuti sambungan tulisan ini selanjutnya..........setelah anda menaruh minat dan memberikan komentarnya di bawah ini.............. hanya di
www.wisatakaya.blogspot.com

2 komentar:

  1. Wahh dari apek ya .... jadi pempek

    BalasHapus

  2. Berikut keuntungan bergabung dengan Ebobet :
    - Bonus Member Baru Bola 100%
    - Bonus Member Baru slot 100%
    - Bonus Member Baru 20%
    - Bonus Deposit Harian 10 %
    - Bonus mingguan Live Casino & Slots 0,8% s/d 1 %
    - Bonus Cashback Bola 5% s/d 10 %


    -Minimal Deposit Rp . 10.000
    -Minimal Withdraw Rp. 20.000

    BalasHapus